Produk terbaru :
Keseluruhan Produk

Mengenal lampu LED (Light Emitting Diode)

LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mempu mengeluarkan cahaya. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi pada LED elektron menerjang sambungan P-N (Positif-Negatif). Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
LED memiliki bentuk fisik seperti gambar berikut:
 
 

LED memiliki dua kaki yang terbuat dari sejenis kawat. Kawat yang panjang adalah anoda, sedangkan kawat yang pendek adalah katoda. Coba perhatikan bagian dalam LED, akan terlihat berbeda antara kiri dan kanannya. Yang ukurannya lebih besar adalah katoda, atau yang mempunyai panjang sisi atas yang lebih besar adalah katoda.

Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lainnya pada sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus mengalir ke dalamnya. Arus listrik mengalir berlawanan dengan arah pergerakan elektron.

Katoda merupakan kebalikan dari anoda. Katoda adalah elektroda dalam sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir keluar darinya.

Cara Kerja LED
Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda ke katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan adalah 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V – 3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.

Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Untuk pemasangan LED pada board mikrokontroller Anoda dihubungkan ke sumber tegangan dan katoda dihubungkan ke ground.

Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang kaan mengeluarkan cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini (doping), kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya, seperti infra red, hijau/biru/merah, dan ultraviolet.

Macam-macam LED:
  1. Dioda Emiter Cahaya
    Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung menjadi cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna yang biasa dijumpai adalah merah, hijau dan kuning.
  2. LED Warna Tunggal
    LED warna tunggal adalah komponen yang paling banya dijumpai. Sebuah LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu keping silicon. Sebuah lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk memfokuskan cahaya yang dipancarkan.
  3. LED Tiga Warna Tiga Kaki
    Satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua LED. Satu kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan ke katoda LED hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka suatu tegangan pada kaki merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila satu tegangan diberikan pada kedua katoda dalam waktu yang bersama, maka kedua LED akan menyala bersama-sama. Pencampuran warna merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning.
  4. LED Tiga Warna Dua Kaki
    Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam arah yang berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas tegangan pada kedua LED. Suatu sinyal yang dapat mengubah polaritas akan menyebabkan kedua LED menyala dan menghasilkan warna kuning.

Klasifikasi tegangan LED menurut warna yang dihasilkan:
Tegangan kerja / jatuh tegangan pada sebuah menurut warna yang dihasilkan:
  1. Infra merah : 1,6 V
  2. Merah : 1,8 V – 2,1 V
  3. Oranye : 2,2 V
  4. Kuning : 2,4 V
  5. Hijau : 2,6 V
  6. Biru : 3,0 V – 3,5 V
  7. Putih : 3,0 – 3,6 V
  8. Ultraviolet : 3,5 V

Keunggulan dari LED:
  • LED memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain, dimana LED lebih hemat energi 80 % sampai 90% dibandingkan lampu lain.
  • LED memilki waktu penggunaan yang lebih lama hingga mencapai 100 ribu jam.
  • LED memiliki tegangan operasi DC yang rendah.
  • Cahaya keluaran dari LED bersifat dingin atau cool (tidak ada sinar UV atau energi panas).
  • Ukurannya yang mini dan praktis
  • Tersedia dalam berbagai warna
  • Harga murah

Kelemahan dari LED
  1. Suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik pada LED.
  2. Harga LED per lumen lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain.
  3. Intensitas cahaya (Lumen) yang dihasilkannya tergolong kecil.

Contoh Rangkaian Seri LED

Contoh Rangkaian Paralel LED


Contoh Rangkaian Seri-Paralel LED


Menghitung Nilai Resistor yang akan dihubungkan dengan LED
Berdasarkan Hukum Ohm, V=I.R
Keterangan : V = tegangan, I = arus listrik, R = Resistor.
Apabila kita mencari nilai resistor maka : R = V/I


Contoh: 
Misal kita mempunyai sebuah LED warna merah (memiliki jatuh tegangan 1,8 Volt) yang akan dinyalakan menggunakan sumber tegangan (misalnya accu) 12Volt maka kita harus mencari nilai resistor yang akan dihubungkan secara seri dengan LED. Sebelumnya kita mengetahui bahwa arus maksimal yang diperbolehkan adalah 20mA. Jadi dari masalah diatas dapat diketahui, tegangan yang digunakan = 12V, tegangan jatuh = 1,8V, dan Arus listrik = 20mA/0,02Ampere, maka R=(12-1,8) / 0,02 = 510 Ω
{[['']]}

Mengenal berbagai ukuran baterai yang umum

Di saat kita barusan membeli barang elektronik, untuk mengaktifkan / menghidupkannya kita diharuskan membeli beberapa baterai. Karaguan pun muncul, bateri sebesar apa yang harus kita beli yang cocok buat barang tersebut. Pada casing-nya hanya tertulis misalkan, "AAA SIze". Dari casing tempat baterai-nya kita bisa memperkirakan bahwa baterai yang dibutuhkan adalah baterai yang kecil, namun sekecil apa kita tidak bisa memastikan.
Dalam bahasa kita sehari-hari ukuran-ukuran baterai ini adalah: Paling kecil, kecil, tanggung dan besar serta kotak. Namun istilah ini kurang cukup memberikan informasi yang kita butuhkan.

Berikut ukuran-ukuran baterai yang umum serta informasi yang bisa kita dapatkan dari tulisan-tulisan pada body baterai.

Nama umum
Nama IEC
(menurut bahan kimia-nya)
Kapasitas yg umum (mAh)
Dimensi-mm
(Diameter x Tinggi)
AAA
R03 (Zinc-carbon)
LR03 (Alkaline)
HR03 (Ni-MH)
KR03 (Ni-Cd)
ZR03 (Ni-OOH)
FR03 (Li-FeS2)
540
1200
800 - 1000
-
-
-
10,5 x 44,5
AA
R6 (Zinc-carbon)
LR6 (Alkaline)
FR6 (Li-FeS2)
HR6 (Ni-MH)
KR6 (Ni-Cd)
ZR6 (Ni-OOH)
1100
2700
3000
1700 - 2900
600 - 1000
-
14,5 x 50,5
C
R14 (Zinc-carbon)
LR14 (Alkaline)
HR14 (Ni-MH)
KR14 (Ni-Cd)
ZR14 (Ni-OOH)
3800
8000
4500 - 6000
-
-
26,5 x 50
D
R20 (Zinc-carbon)
LR20 (Alkaline)
HR14 (Ni-MH)
KR14 (Ni-Cd)
ZR14 (Ni-OOH)
8000
12000
2200 - 12000
-
-
34,2 x 61,5
9V
6F22 (Zinc-carbon)
6LR61 (Alkaline)
6KR61 (Ni-Cd)
6HR61 (Ni-MH)
400
565
120
175 - 300
Panjang = 26,5
Lebar = 17,5
Tinggi = 48,5

Sebagai contoh kita lihat gambar berikut:

Gambar.1. HR03 berarti, baterai ukuran AAA yang berbahan Ni-MH (Nickel Metal Hybrid), dengan kapasitas 800 - 1000 mAh. Baterai yang berbahan Ni-MH selalu baterai yang dapat di-cas ulang (rechargeable).
Sedangkan MX2400 merupakan nama lain dari HR03 yang maknanya sama.
Gambar.2. LR6 berarti, baterai ukuran AA yang berbahan Alkaline dengan kapasitas 2700 mAh. Jika kita lihat tulisan sebelumnya pada Mengenal jenis-jenis baterai, baterai berbahan Alkaline bisa sebagai baterai sekali pakai (disposal / single-use) atau baterai yang dapat di-cas ulang (rechargeable). Baterai yang rechargeable biasanya pada body baterai ada tertulis "RECHARGEABLE".
{[['']]}

INFORMASI BATERE

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
    batang karbon sebagai anode (kutub positif baterai)
    seng (Zn) sebagai katode (kutub negatif baterai)
    pasta sebagai elektrolit (penghantar)
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder.

Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).

Secara garis besar, batere itu dikategorikan berdasarkan dua parameter :
- Ukuran fisik batere
- Chemistry yang ada didalamnya.

Ukuran Fisik Batere
Dalam hal ini kita akan melihat dulu tentang ukuran fisik batere. Rule yang biasa dipakai dalam hal ini adalah : XXYYY, dimana :
XX : diameter batere
YYY : panjang batere
Misalnya :
18650 : mempunyai diameter 18 mm dan panjang 65 mm
17670 : mempunyai diameter 17 mm dan panjang 67 mm

Untuk list lebih lengkap beberapa jenis ukuran dan persamaan nama yang sering dipakai :
32650 : Ukuran ini sama dengan batere jenis D. Untuk alternatif li-ion biasanya 3AA + holder bisa dipakai ataupun 4AA + holder dengan sedikit mempoles bagian dalam senter.
26650 : Batere ukuran ini akhir-akhir ini populer lagi karena sanggup memberikan arus 10-15 Ampere dg kapasitas yang lebih besar sedikit 4000-5000 mAH.
26500 : Ukuran ini sama dengan batere jenis C.
18650 : jenis batere yang paling umum saat ini dipakai untuk senter - senter
18500 : Jenis batere ini biasanya dipakai dalam form 2x18500 untuk pengganti 3xCR123 karena voltase yang mendekati.
17670 : batere ini sering dianggap sebagai alternatif Surefire Rechargeable karena ukurannya mendekati 2 x CR123 tanpa harus memodifikasi body (bored)
17500 : sama dengan 18500, batere ini sering dipakai dalam form 2x17500 tetapi dalam senter Surefire tanpa modifikasi (un-bored).
16340 : sering disebut RCR123, Rechargeable CR123
14500 : sama ukurannya dengan AA
14250 : sama ukurannya dengan 1/2 AA
10440 : sama ukurannya dengan AAA
15266 : sama ukurannya dengan CR2, kadang disebut RCR2
10280 : dipakai pada beberapa senter EDC mungil seperti Lummi Raw, Jil CR2, Peak LED, Muyshondt Aeon, Modamag Draco dll
10180 : dipakai pada beberapa senter EDC mungil seperti Lummi Wee, Modamag Drake


Aturan penamaan batere diatas itu selama ini dipakai untuk batere lithium-ion rechargeable karena banyaknya jenis yang beredar (dengan voltase sekitar average 3.7 volt), tetapi beberapa batere itu memang ada yang ukurannya sama dengan batere non-rechargeable tetapi chemistry didalamnya berbeda jauh seperti :
16340 : CR123
14500 : AA
10440 : AAA

Chemistry di dalam batere
Untuk jenis chemistry didalamnya, ini akan saya update lebih lanjut tetapi akan saya jabarkan sekarang untuk garis besarnya.
Bentuk saya tuliskan secara umum karena ada beberapa bisa customized.

Jenis pertama kali yang sering kita pakai adalah :
1. Alkaline :
Bentuk secara umum : AAA, AA, C, D
Voltase : 1.5 volt
Batere jenis ini muncul karena ada kebutuhan alat-alat tertentu yang membutuhkan arus cukup besar (lebih dari 250mA).
Kelemahan batere ini adalah :
- short shelf life : sekitar 3 tahun. Dari produksi sampai dipakai itu maksimum 3 tahun dan kapasitas mungkin sudah drop pada waktu akhir periode.
- sering bocor sehingga membahayakan barang yang menggunakan batere tersebut.

Beberapa jenis batere alkaline ini ada yang mempunyai voltase 12 volt seperti keluaran
- Energizer Jenis A series seperti A23, A27. Biasanya dipakai pada alarm, remote mobil, dll.
- Duracell Jenis MN21 yang sama dengan Energizer A23
Batere ini sebetulnya merupakan 8 buah batere alkaline yang ditumpuk.
http://en.wikipedia.org/wiki/A23_battery

2. Lithium
Bentuk secara umum : AA
Voltase : 1.5 volt
Batere jenis ini muncul untuk menjawab kekurangan - kekurangan batere alkaline sehingga mempunyai karakteristik :
- relatif lebih tidak mudah bocor sehingga lebih aman.
- long shelf life : rata-rata berumur 10 tahun
- sanggup memberikan arus lebih dari 1000 - 2000 mA tanpa penurunan kapasitas (karena voltage sag).

3. Nickel Cadmium (NiCd)
Bentuk : AA, C, D, dll
Voltase : 1.2 volt
Batere jenis ini muncul sebelum NiMH (Nickel Metal Hybride), dengan beberapa karakteristik :
- relatif lebih tahan dingin sehingga kapasitas tetap tinggi meskipun dipakai dikondisi dingin
- mengalami memory effect dimana jikalau batere itu dicharge sebelum batere itu benar-benar dihabiskan, maka kapasitas batere itu akan lebih menurun secara drastis.

4. Nickel Metal Hydbride (NiMH)
Bentuk : AAA, AA, C, D
Voltase : 1.2 volt
Batere ini yang paling umum saat ini sebagai rechargeable yang termasuk murah dan cukup tersebar dimana - mana.
Batere jenis ini juga muncul untuk menjawab kekurangan pada batere NiCd seperti :
- hilangnya memory effect
- lebih rentan terhadap udara dingin
- densitas batere lebih tinggi (kapasitas batere dg ukuran sama lebih tinggi)

5. Nickel Zinc (NiZn)
Bentuk : AA
Voltase : 1.6 volt
Batere ini dibuat karena ada beberapa alat yang lebih optimal jikalau menggunakan batere lithium (primary, disebut diatas no. 2), tetapi tetap menginginkan rechargeable. Kekurangan batere ini ada pada penggunaan multicell dimana jikalau penggunaan batere ini akan dipakai sampai habis total, tetapi salah satu batere masih ada isinya, maka arus itu akan melewati batere yang sudah kosong itu seolah-olah menjadi back-charge. Kondisi yang terjadi diatas itu akan merusak / menurunkan kapasitas batere NiZn. Batere NiMh tidak terpengaruh kondisi ini.

6. Lithium Ion Rechargeable :
Pada dasarnya chemistry yang ada pada jenis ini sangat banyak tetapi secara umum langsung dipukul rata sebagai lithium ion rechargeable. Saya akan coba jabarkan sebisanya dalam keterbatasan waktu dan pengetahuan (harus mencontek dulu).
- Volt : 3.7 volt (2.5 - 4.2volt)
- Berkaitan dengan arus maksimum pemakaian dan pada waktu charging, rule of thumb adalah :
pemakaian : 2C yaitu dua kali kapasitas batere
charge : 0.5C yaitu setengah kali kapasitas batere.
Jadi semisal :
18650 2900mA bisa dipakai untuk maksimum 5800 mA (5.8A)
17670 1600mA bisa dipakai untuk maksimum 3200 mA (3.2A)
14500 750mA bisa dipakai untuk maksimum 1500 mA (1.5A)
- Sifat dari batere Lithium Ion Rechargeable ini justru kebalikan dari NiMH dimana batere ini tidak boleh dipakai sampai habis total, makanya untuk batere ini ada istilah protected.

Protection circuit berguna untuk menutup arus jikalau salah satu dari hal dibawah ini terjadi :
- voltase turun dibawah 2.5 volt atau 2.8 volt, berguna supaya tidak sampai merusakkan batere karena jikalau dipakai dibawah 2 volt misalnya maka charge berikut tidak akan bisa 100%, mungkin hanya bisa terisi 50% / 25%. Contoh pengalaman nyata itu pemakaian handycam sony, dimana Sony mencantumkan jikalau kapasitas tinggal 5 menit, (mungkin itu threshold sama dengan 2.5volt), maka harus ganti batere secepatnya, tetapi saya cukup bandel dan memakai terus sampai habis, ternyata pemakaian selanjutnya runtime drop dari 120 menit, tinggal hanya 10 menit tops.
- voltase waktu charge mencapai 4.2 volt, hal ini berguna untuk proteksi jikalau charger tidak berhenti charge pada 4.2 volt, maka protection circuit yang akan menghentikan proses charging, karena overcharge bisa mengakibatkan batere meledak
- ada lonjakan arus melebihi batas yang ditentukan (biasanya batasnya 5-6A), yang mengindikasikan adanya konslet.

7. LiFePO4
Volt : average 3.2 volt
Batere ini dimunculkan karena ada beberapa alat yang membatasi voltase batere karena dikhususkan untuk primary CR123 sebesar 3 volt. Meskipun voltase 3.2 volt tetapi dianggap masih dalam batas toleransi yang ada dibandingkan Li-Ion umumnya yang dimulai pada 4.2 volt. Sayang batere jenis ini kurang populer karena sulitnya mendapatkan charger yang support batere ini (charge pada 3.6 volt, bukan 4.2 volt pada charger lithium spt biasa). Adapun kelebihan batere jenis ini adalah :
- operating Voltage bisa dipakai sampai 1.5 - 2 volt dan charge ulang bisa 100% seperti semula
- Seperti batere IMR, batere jenis ini juga bisa dipakai sampai 10C (10 kali kapasitas batere), misal 500mAh jadi bisa menangani arus sampai 5000 mA (5A)
Harap berhati-hati pada penggunaan batere ini karena fresh charge, top voltage batere ini pada 3.7 volt dan beberapa senter/alat tetap tidak bisa menerima perbedaan volt itu meskipun dalam hitungan menit saja akan turun menjadi 3.2 volt.

8. Lithium Manganese (LiMn) / IMR
Biasanya rule pemakaian 2C diatas itu berlaku untuk batere Lithium based secara umum, tetapi ada jenis lainnya yaitu IMR / LiMn dimana batere ini memang diciptakan untuk diabuse sampai dengan 8C ataupun tergantung dari kapasitas masing - masing batere, seperti :
IMR 16340 : 4A (550 mAH)
IMR 18350 : 6A (700 mAH)
IMR 18500 : 15C atau 16500mA (1100 mAH)
IMR 18650 : 15C atau 25000mA (1600 mAh)
IMR 26500 : 23A (2300 mAH)


4 Tips to Extend Your Lithium Battery Life:

    Battery Memory - When I first got my new cellphone, my friend recommended to fully drain the battery before recharging it. His reasoning was connected to the idea of battery memory. Allowing the battery to fully discharge then recharging to max, supposedly gives you the complete battery capacity. Otherwise, if you simply charged from the half way point to max battery capacity, the battery would treat the half way point as the empty point, thus cutting your battery capacity in half
    Battery Calibration - There are some benefits to fully discharging your lithium battery periodically, for laptops this can be especially important. If you start to notice your battery meter becoming more and more inaccurate, it may be time for some battery calibration. Allow your lithium battery completely drain, then charge until the battery is full again. This will calibrate your battery  giving you more accurate readings
    Consequences of Heat - Another enemy of lithium battery life is heat. If you were to leave your laptop plugged in and running for a year, you should expect the lithium battery capacity to be anywhere between 60% to 80% of it's original max capacity. This is why people that use their laptops as desktop replacements will notice greatly reduced battery life performance after one year of use. This issue can be resolved by removing the battery while using a corded power source
    Battery Storage - If you don't plan on using your lithium battery for prolonged periods of time, then you'll want to reduce the charge level to 40% and place the battery in the fridge (not freezer). Storing the battery at 100% charge level applies unnecessary stress and can cause internal corrosion. On the other hand, if the charge is too low, the battery can become permanently unusable, due to battery self discharge

{[['']]}

Rechargeable Battery/ Baterai Isi Ulang UltraFire 18650

Menjual Batteries/ Battery/ Baterai/ Batere/ Batre yang bisa di isi ulang/ case/ cas/ Rechargeable/ recharge.
UltraFire baterai isi ulang Lithium dilengkapi dengan papan sirkuit perlindungan (PCB) pada kutub negatif. PCB dapat melindungi baterai dari overcharge, pemakaian lebih, kelebihan dan sirkuit pendek, yang dapat membuat baterai lebih aman dan lebih lama umur. Baterai ramah lingkungan dan cocok untuk flash super terang dan perangkat lainnya.
UltraFire baterai untuk senter, lampu, pena laser, dan sebagainya.
Berikut daftar UltraFire 18650 :
Tampilan
Tipe
Keterangan
Harga


BRC 18650 3000mAh 3.7V



BRC 18650 3500mAh 3.7V




BRC 18650 4000mAh 3.7V



BRC 18650 4200mAh 3.7V




BRC 18650 5000mAh 3.7V


































Tampilan BRC 18650 3000mAh 3.7V Merah Putih

Tampilan BRC 18650 3500mAh 3.7V Merah Putih

Tampilan BRC 18650 4000mAh 3.7V Merah Putih

Tampilan BRC 18650 4200mAh 3.7V Merah Putih

Tampilan BRC 18650 5000mAh 3.7V Merah Putih

Tampilan BRC 18650 4000mAh 3.7V Hitam Emas

Tampilan BRC 18650 4000mAh 3.7V Hitam Emas
{[['']]}
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Dukungan : Pusat Grosir | Pusat Kosmetik | Pusat Perlengkapan
Copyright © 2011. Pusat Lampu - All Rights Reserved
Layanan Affiliate Dropship Member
Halaman Utama Pusat Grosir